Cup of Coffee

Segelas kopi selalu mengingatkanku padamu
Saat itu mungkin hanya ada aku di hatimu
Saat itu mungkin hanya ada aku yang menemanimu

Kau tahu saat itu hanya ada dirimu di hatiku
Dan hanya ada kamu yang menemaniku

Kuharap saat ini aku masih bisa berbagi segelas kopi bersamamu
Duduk di salah satu kursi cafe favorit mu
Dan berbincang tentang kekonyolan teman-temanmu

Tapi aku harus bangun dan membuka mata lebar-lebar
Sebuah harapan akan selalu menjadi harapan saat aku tak bergerak maju
Dan itulah yang kulakukan saat ini

Kini aku tahu bukan aku yang berbagi kopi denganmu
Bukan aku yang duduk dan menemanimu
Bukan aku yang berbagi canda tawa denganmu

Seseorang telah mengisi kekosongan di hatimu
Dulu ku fikir itu adalah tempatku
Tapi kini aku tahu tempat iku bukanlah lagi miliku dan tempat itu bukanlah lagi tempatku

Sebelum kau benar-benar menghapusku dari hatimu
Bisakah ku katakan
Sebuah kata yang selalu tertahan di tenggorokanku

Jika kau ingin tahu sebenarnya aku selalu menyukaimu

Lencana untuk mamah #1

Untuk seorang pahlawan pertama dalam hidupku

Betapa beratnya waktu yang kau lalui bersamaku
Aku tahu engkau mengorbankan masa mudamu hanya untuk mengasuhku
Saat dimana teman-teman sebaya mu menghabiskan waktunya di bangku kuliah dan mencari pekerjaan yang bagus
Kau hanya bisa berbaju lusuh sambil menggendongku

Tanganmu yang kasar terasa lembut seperti sutra saat kau membelai ku
Mukamu yang kusam terasa bersinar cantik saat kau tersenyum padaku

Mungkin aku belum mengerti seberapa besar pengorbanan yang kau lakukan demi kami
Kini aku belum mengerti, mungkin suatu hari nanti aku akan mengerti saat aku berada di posisimu

Untuk seseorang yang takan pernah habis aku cintai

Beribu-ribu maaf ingin aku sampaikan pada mu
Dan berjuta-juta terimakasih ingin aku tunjukan padamu
Karena engkau telah merawatku hingga hari ini
Karena engkau telah sabar atas kelakuan anak perempuanmu ini

Terimakasih Mamah karena sudah berjuang melahirkanku
愛してる

Menangis dan Bersujud

Saat aku kecil dan melakukan perjalanan pertamaku Ibuku selalu berpesan.

“Melakukan perjalanan dan hidup di tempat orang tidaklah mudah, kau harus bisa menitipkan diri di daerah sekitarmu.”

Akan ada saat dimana kau benar-benar lelah dan merasa ingin sekali menyerah. Saat itu terjadi dan kau ingin menangis, maka menangislah. Menangislah hingga semua beban yang kau simpan jatuh dan mengering.

Tapi, jangan biarkan seorangpun tahu bila kau sedang menangis. Pergilah ke suatu tempat, menangis dan berteriaklah hingga segalanya terasa ringan.

Namun ingatlah, setelah segalanya kau lepaskan ambillah air wudhu, bersujud dan berdoalah. Karena hanya denga menangis masalahmu tidak akan selesai. Berdoalah agar kau diberi kekuatan untuk melewati segalanya. Berdoa dan berusahalah karena hanya Allah SWT yang bisa mengangkat semua bebanmu.